📜 Pengantar Artikel
Pulau kecil di Samudra Pasifik ini menyimpan warisan kuliner yang unik dan berakar kuat pada alam. Salah satu makanan paling ikonik dari Tuvalu adalah Pulaka Kukus. Pulaka (juga dikenal sebagai swamp taro) adalah tanaman akar tropis yang menjadi makanan pokok penduduk lokal selama berabad-abad.
Makanan ini sederhana tapi penuh makna—biasanya disajikan saat upacara adat, pesta keluarga, atau sebagai makanan harian. Disajikan bersama santan dan kadang ikan asap, rasa pulaka yang legit dan gurih menciptakan kombinasi yang bikin hati hangat seperti angin pantai Tuvalu sendiri 🌴
🍽️ Bahan-Bahan Utama:
Bahan | Jumlah |
---|---|
Pulaka (atau bisa diganti talas lokal) | 1 kg |
Santan kental | 300 ml |
Garam | 1 sendok teh |
Daun pisang (untuk membungkus) | secukupnya |
Kelapa parut (opsional, untuk taburan) | 100 gram |
Ikan asap / tuna (opsional, sebagai pendamping) | sesuai selera |
👩🍳 Cara Membuat Pulaka Kukus Tuvalu
1. Persiapan Bahan
-
Kupas pulaka atau talas, lalu cuci bersih.
-
Potong menjadi ukuran sedang (sekitar 5–6 cm).
-
Cuci daun pisang dan layukan sebentar di atas api agar lentur.
2. Membumbui
-
Balurkan sedikit garam ke potongan pulaka.
-
Susun potongan di atas daun pisang, lalu tuangkan santan secukupnya di atasnya.
-
Tambahkan parutan kelapa bila suka.
3. Membungkus & Mengukus
-
Bungkus pulaka seperti pepes menggunakan daun pisang.
-
Kukus dalam dandang selama 45–60 menit hingga empuk dan harum.
-
Jika tak punya daun pisang, bisa dikukus langsung di wadah tahan panas dan tutup rapat.
4. Penyajian
-
Sajikan pulaka kukus panas-panas bersama ikan asap atau ikan tuna bakar.
-
Taburi kelapa parut sangrai untuk tambahan tekstur dan rasa khas pulau.
🍴 Tips Penyajian yang Autentik
-
Di Tuvalu, pulaka sering disajikan di atas anyaman daun kelapa.
-
Sajikan bersama kelapa muda sebagai minuman alami.
-
Hidangan ini makin lezat kalau disantap sambil duduk bersila di atas tikar pandan, seperti gaya makan keluarga Tuvalu.
📝 Catatan Budaya
Pulaka adalah simbol ketahanan dan keberlanjutan dalam budaya Tuvalu. Di tengah keterbatasan tanah subur, pulaka ditanam dalam lubang-lubang besar (pulaka pits) di atas tanah yang dekat air tawar bawah tanah. Makanan ini bukan sekadar nutrisi, tapi juga identitas dan warisan leluhur.